JAKARTA -- Belanda masih menjadi salah
satu negara favorit tujuan pelajar Indonesia untuk belajar, baik untuk
jenjang S1, S2 maupun S3. Animo pelajar yang ingin menimba ilmu di
negeri Kicir Angin tidak pernah surut.
Bukan tanpa alasan, Belanda menjadi negara tujuan pelajar Indonesia
untuk menuntut ilmu. Scholarship Finance Officer Netherlands Education
Support Office Indonesia Tien menyebutkan sejumlah alasannya kepada Republika dalam World Education Expo Indonesia 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (8/10).
"Berbicara dunia pendidikan di Eropa, Belanda sudah dikenal dan diakui luas. Sejumlah kampus di Belanda seperti Leiden University, University of Amsterdam tidak asing lagi," kata Tien.
Dibandingkan dengan negara Eropa lainnya, Tien mengatakan, Belanda tidak mengharuskan pelajar dari negara lain mampu berbahasa Belanda saat menimba ilmu. Ini mengingat mata kuliah yang dipelajari menggunakan bahasa universal, yakni Inggris.
Tien mengatakan, kedekatan hubungan Indonesia dengan Belanda juga menjadi salah satu faktor besarnya minat pelajar dari dalam negeri untuk melanjutkan studi di negeri Oranje. "Belanda menawarkan home away feeling kepada pelajar Indonesia karena ada sejarah antara kedua negara," ujar Tien.
Selama ini, pelajar Indonesia yang menuntut ilmu ke Belanda menggunakan biaya sendiri untuk jenjang S1 atau memanfaatkan beasiswa, khususnya mereka yang mengambil S2 dan S3. Kampus-kampus di Belanda menawarkan banyak pilihan studi bagi mereka yang ingin menimba ilmu setinggi mungkin.
Tien mengatakan, pilihan studi meliputi jurusan agrikultur, kesehatan, perhotelan, hukum, matematika, komunikasi hingga seni. "Pelajar bisa memilih universitas ilmu terapan atau universitas riset. Untuk lebih lengkap klik www.nesoindonesia.or.id/studyfinder," ujar Tien.
Khusus bagi mereka yang mengincar beasiswa, syaratnya beragam, yakni Warga Negara Indonesia (WNI), telah memperoleh unconditional letter of admission (LoA) dari salah satu universitas, memiliki minimal IELTS 6 atau TOEFL IBT 80 untuk master course dan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL IBT 68 untuk short course. "Tidak ada batasan umur," kata Tien.
Di World Education Expo Indonesia 2016 kali ini, hadir salah satu kampus dari Eindhoven, Belanda, yakni Fontys International Business School. Sander Tan, International Marketing and Communication dari Fontys International Business School mengatakan, pihaknya menawarkan sejumlah mata kuliah menarik.
"Salah satunya mata kuliah Mechatronics, yakni ilmu yang mempelajari seputar permesinan namun dikemas secara menarik sistem pembelajarannya," kata Sander yang blasteran Belanda-Indonesia ini.
Salah satu pelajar yang Republika jumpai, Wulan (25 tahun), mengaku sangat tertarik untuk mengambil Phd di negeri Tulip. Karena itu, ia menyempatkan diri mendatangi booth pendidikan di negeri Belanda yang meramaikan World Education Expo Indonesia 2016.
sumber : REPUBLIKA.CO.ID
"Berbicara dunia pendidikan di Eropa, Belanda sudah dikenal dan diakui luas. Sejumlah kampus di Belanda seperti Leiden University, University of Amsterdam tidak asing lagi," kata Tien.
Dibandingkan dengan negara Eropa lainnya, Tien mengatakan, Belanda tidak mengharuskan pelajar dari negara lain mampu berbahasa Belanda saat menimba ilmu. Ini mengingat mata kuliah yang dipelajari menggunakan bahasa universal, yakni Inggris.
Tien mengatakan, kedekatan hubungan Indonesia dengan Belanda juga menjadi salah satu faktor besarnya minat pelajar dari dalam negeri untuk melanjutkan studi di negeri Oranje. "Belanda menawarkan home away feeling kepada pelajar Indonesia karena ada sejarah antara kedua negara," ujar Tien.
Selama ini, pelajar Indonesia yang menuntut ilmu ke Belanda menggunakan biaya sendiri untuk jenjang S1 atau memanfaatkan beasiswa, khususnya mereka yang mengambil S2 dan S3. Kampus-kampus di Belanda menawarkan banyak pilihan studi bagi mereka yang ingin menimba ilmu setinggi mungkin.
Tien mengatakan, pilihan studi meliputi jurusan agrikultur, kesehatan, perhotelan, hukum, matematika, komunikasi hingga seni. "Pelajar bisa memilih universitas ilmu terapan atau universitas riset. Untuk lebih lengkap klik www.nesoindonesia.or.id/studyfinder," ujar Tien.
Khusus bagi mereka yang mengincar beasiswa, syaratnya beragam, yakni Warga Negara Indonesia (WNI), telah memperoleh unconditional letter of admission (LoA) dari salah satu universitas, memiliki minimal IELTS 6 atau TOEFL IBT 80 untuk master course dan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL IBT 68 untuk short course. "Tidak ada batasan umur," kata Tien.
Di World Education Expo Indonesia 2016 kali ini, hadir salah satu kampus dari Eindhoven, Belanda, yakni Fontys International Business School. Sander Tan, International Marketing and Communication dari Fontys International Business School mengatakan, pihaknya menawarkan sejumlah mata kuliah menarik.
"Salah satunya mata kuliah Mechatronics, yakni ilmu yang mempelajari seputar permesinan namun dikemas secara menarik sistem pembelajarannya," kata Sander yang blasteran Belanda-Indonesia ini.
Salah satu pelajar yang Republika jumpai, Wulan (25 tahun), mengaku sangat tertarik untuk mengambil Phd di negeri Tulip. Karena itu, ia menyempatkan diri mendatangi booth pendidikan di negeri Belanda yang meramaikan World Education Expo Indonesia 2016.
sumber : REPUBLIKA.CO.ID
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
kirim Berita tentang Pendidikan/tulisan/artikel/cerita
Motivasi/ Pengalaman spiritual ilahiah yang mengispirasi serta kritik,
saran donasi. Iklan dan sumbangan anda ke pelajarhariini
via BBM : D184F206
Website : Pelajarhariini.com
email : forpelajarhariini@gmail.com
upgrade aplikasi android pelajarhariini.apk di
via BBM : D184F206
Website : Pelajarhariini.com
email : forpelajarhariini@gmail.com
upgrade aplikasi android pelajarhariini.apk di
https://www.dropbox.com/s/7fcm7j2hw7xf2ig/com.pelajarhariini.apk?dl=0
Posting Komentar