Selamat Datang di Portal Pelajar

Guru yang paling baik (cerita Motivasi)

Ayo Pesan buku Napas napas Taubat
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

kirim Berita tentang Pendidikan/tulisan/artikel/cerita Motivasi/ Pengalaman spiritual ilahiah yang mengispirasi serta kritik, saran donasi. Iklan dan sumbangan anda ke pelajarhariini
via BBM : D184F206
Wa/Telegram: 085278785775
Website  : Pelajarhariini.com
email     : forpelajarhariini@gmail.com
upgrade aplikasi android pelajarhariini.apk di

  https://www.dropbox.com/s/7fcm7j2hw7xf2ig/com.pelajarhariini.apk?dl=0
******************************

Bertahun-tahun yang lalu, Bu Sinta berdiri didepan siswa kelas V mengucapkan sebuah kata bohong kepada para siswanya dia mengatakan akan mencintai setiap muridnya. Tetapi hal tersebut sebetulnya tak sepenuhnya jujur, karena Teddy yang duduk dibarisan depan adalah seorang anak yang tidak konsentrasi belajar dan kotor. Sebenarnya Bu Sinta sangat ingin dengan pena merahnya menulis diatas rapor Teddy nilai “E”.

Pada suatu hari ketika Bu Sinta sedang memeriksa catatan di rapor para muridnya. Dia sangat terkejut membaca komentar para mantan guru Teddy. Guru di kelas I menulis, “Teddy adalah seorang murid yang cerdas, selalu tersenyum, pekerjaan rumahnya dan catatannya selalu rapi, sangat menghormati orang lain, membuat orang disekelilingnya berbahagia!.”

Guru kelas II menulis, “Teddy adalah seorang pelajar yang sempurna, semua teman-teman menyukainya, tetapi ibunya menderita penyakit kanker, kehidupan dirumahnya pasti sangat susah!” Guru kelas III menulis, “Kematian ibunya menimbulkan pukulan berat baginya. Dia sangat rajin belajar, tetapi ayahnya tidak peduli terhadapnya, jika tidak segera diambil tindakan maka kehidupan keluarganya akan segera mempengaruhi pelajarannya. “

Guru kelas IV menulis, “Pelajaran Teddy mulai mundur, dia tidak tertarik kepada pelajaran lagi, dia tidak ada teman lagi, terkadang tertidur di ruang kelas.” Setelah membaca catatan tersebut, Bu Sinta baru menyadari masalah yang sebenarnya. Dia merasa malu, dan sangat sedih karena pada saat Lebaran, semua muridnya memberi dia hadiah yang dibungkus dengan kertas kado yang cantik, sedangkan Teddy membungkus hadiahnya dengan kertas koran.

Bu sinta membuka hadiah Teddy, didepan kelas, hadiahnya adalah sebuah gelang berlian palsu dan sebotol parfum yang tersisa ¼ , murid-murid yang lain mulai menertawakan hadiah dari Teddy, tetapi guru Bu Sinta segera mengambil gelang tersebut dipakai ditangannya dan berkata sangat indah dia menyukai hadiah tersebut, lalu menyemprotkan parfum tersebut ke tangannya.

Hari itu setelah lonceng pulang berbunyi, Teddy tinggal dikelas dan berkata kepada guru Bu Sinta, “Guru, hari ini engkau wangi seperti ibuku!.” Setelah Teddy pulang, guru Bu Sinta menangis dengan sedih selama satu jam. Setelah hari itu guru Bu Sinta tidak mengajar “Membaca, menulis dan menghafal dan matematika lagi.” Tetapi dia mengajarkan pendidikan kepada para muridnya.

Mulai hari itu dia memberi perhatian khusus kepada Teddy, mencurahkan kasih sayang seperti seorang ibu kandung, Teddy juga mulai hidup kembali, guru Bu Sinta selalu memberi semangat kepadanya, dia semakin tangkas. Di akhir tahun Teddy menjadi murid yang terpintar dikelasnya. Walaupun guru Bu Sinta mengatakan akan mencintai setiap muridnya tetapi Teddy adalah siswa favoritnya.

Setahun kemudian, guru Bu Sinta menemukan secarik kertas yang ditempel dipintu rumahnya, itu adalah tulisan Teddy yang mengatakan “guru Bu Sinta adalah guru yang paling baik yang dijumpai seumur hidupnya!” Setelah 6 tahun berlalu guru Bu Sinta menerima sepucuk surat dari Teddy yang mengatakan dia sudah tamat SMA, dia mendapat juara 3, dia mengatakan guru Bu Sinta tetap adalah guru yang paling baik seumur hidupnya dan guru favoritnya!

Empat tahun kemudian, Teddy menulis bahwa dia telah tamat S1 dan akan melanjutkan ke S2 dia mengatakan guru Bu Sinta tetap guru favorit dan guru yang terbaik selama hidupnya, dan guru Bu Sinta melihat ada tambahan gelar dokter ditanda tangannya.

Cerita ini belum berakhir, pada musim semi tahun ini, Teddy menulis surat lagi, menceritakan bahwa ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dia sudah menemukan seorang gadis dan akan menikah dengannya, dia meminta guru Bu Sinta sebagai walinya akan disediakan tempat duduk di posisi orang tuanya. Guru Bu Sinta memenuhi permintaan Teddy, pada hari pernikahan dia memakai gelang berlian palsu pemberian Teddy dan menyemprotkan parfum pemberian Teddy, Teddy teringat itu terakhir kalinya dia bersama ibunya merayakan natal dan ibunya memakai parfum ini.

Ketika mereka merangkul satu sama lain, prof. Teddy dengan berbisik ditelinga Bu Sinta mengatakan, “Terima kasih guru Bu Sinta engkau telah mempercayai saya, terima kasih karena engkau membuat saya menjadi orang penting, sehingga saya mempunyai kepercayaan diri untuk berubah!”

Airmata guru Sinta mengalir dengan deras, dengan lembut dia berkata, “Teddy, anda salah! Andalah yang mengajari saya, sehingga saya mempunyai kepercayaan diri untuk berubah, setelah bertemu denganmu, saya baru tahu bagaimana mengajar!” 

Sumber: linggaharsa.blogspot.co.id

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. Media Belajar Jurnalistik - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger