Selamat Datang di Portal Pelajar

Ayah Vs Anak

Ippho Santosa - ipphoright:
Malam itu, saya diajak dinner dan ngobrol santai oleh direksi-direksi PT SSS di Pangkalan Bun, Kalimantan. Tentang anak, inilah topik yang mendominasi percakapan kami pada saat itu. Dan alhamdulillah, menyenangkan. Soal parenting, lagi-lagi, keterlibatan ayah diperlukan di sini.

Menurut Mark Runco, Ph.D, Direktur Torrance Center for Creativity & Talent Development di University of Georgia, AS, setiap anak memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Nah, sudah menjadi kewajiban orangtua untuk membantu mewujudkannya. Termasuk ayah.

Saat bersama anak, lazimnya ayah akan melibatkan anaknya pada aktivitas-aktivitas yang lebih berani dan lebih kreatif. Biasanya seperti itu, walaupun tidak jaminan juga. Contohnya, membuat handphone-handphone-an dari kotak bekas, menggunakan boneka tangan dengan beragam karakter, atau berkuda. Pokoknya, keberanian dan kreativitas sang ayah relatif berbeda dengan si ibu. 

Aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan ayah bersama anak, misalnya mencuci motor, belajar sepeda, atau, memanah, jelas-jelas itu berkontribusi positif terhadap anak. Setidaknya, ini menjauhkan anak dari risiko kegemukan. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, sekitar 18,8% anak berusia 5-12 tahun mengalami masalah kegemukan.

Lantas, bagaimana dengan Nabi Muhammad? Ternyata beliau sangat senang melihat anak yang tengah bermain. Suatu hari, ketika selesai shalat, seseorang bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, engkau tadi sujud lama sekali, sampai-sampai kami mengira telah terjadi apa-apa atau engkau sedang menerima wahyu.”

Sambil tersenyum Nabi menjawab, “Tidak terjadi apa-apa, cuma tadi cucuku mengendaraiku, dan aku tidak mau terburu-buru sampai dia menyelesaikan permainannya sendiri." Sekiranya bermain itu tidak penting, tentulah beliau serta-merta menurunkan cucunya.

Ya, parenting bukanlah urusan ibu saja. Sekali lagi, bukan. Melainkan urusan bersama. Sesibuk-sibuknya ayah dalam bekerja dan mencari nafkah, hendaknya tetaplah menyisihkan waktu bersama anaknya. Saya harap Anda setuju. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

(Teman-teman yang telah bergabung di channel Telegram @ipphoright, jangan lupa untuk mengajak keluarga dan teman-temannya untuk ikut bergabung di sini. Semoga sama-sama mendapat pencerahan)

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. Media Belajar Jurnalistik - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger