Selamat Datang di Portal Pelajar

Peran Nasyid Kuala Alam ditengah Gelombang Peradaban

Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya dan kesiapan beramal dan berkorban untuk mewujudkannya.

Selalu ada cerita menarik yang ditorehkan pemuda di setiap jaman. Banyak kejadian besar yang melibatkan pemuda sehingga tercatat dalam tinta emas sejarah.

Al-qur’an dan al-hadits serta kisah para tabi’in menjadi bukti betapa banyaknya pemuda-pemuda yang sikap dan kepiawaiannya berada jauh di atas umurnya.

Nabi Ibrahim a.s., misalnya, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah pemuda yang sering berdebat dengan kaumnya, menentang penyembahan terhadap patung-patung yang tidak dapat bicara, memberi manfaat dan mudharat (Al-Anbiya:60-67).

Fakta sejarah ini terekam jelas dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 9-26, dantaranya :
“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : ‘Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’.”( Al-Kahfi : 10)

Islam, Pemuda, dan Perubahan Sosial
Peran pemuda Islam sangat penting ditengah perubahan sosial yang begitu masif. Di satu sisi, perubahan sosial dapat memberi dampak positif dimana kegiatan manusia lebih mudah dilaksanakan, akses ilmu pengetahuan yang luas, dan kecenderungan adanya kebebasan berekspresi di muka publik. Di sisi lain, banyak dampak negatif yang muncul akibat perubahan ini.

Diantaranya adalah munculnya pemikiran-pemikiran yang menjadikan nafsu (syahwat) sebagai landasannya. Muara pemikiran ini adalah menjadikan kenikmatan dunia sebagai orientasinya. Keadaan ini akan membuat kedudukan agama semakin dipinggirkan dan aturan sosial menjadi semakin lemah kedudukannya.

Pemuda muslim sejati mempunyai karakter khusus dimana perubahan sosial yang terjadi tidak serta merta dapat menggadaikan akidahnya untuk melaksanakan syari’at. Hal seperti inilah yang menjadi batasan-batasan yang diperlukan agar perubahan sosial tak memberi dampak negatif berlebihan terutama bagi pemikiran manusia.

TeNtunya, hal ini bukan berarti menafikkan diri dari adanya perubahan sosial yang terjadi. Pemuda Islam tetap harus mengikuti perkembangan dunia dan bagaimana perubahan sosial yang terjadi, terutama bagaimana peran besar teknologi dan berbagai pemikiran modern telah merubah paradigma berpikir manusia.

Disinilah kami kembali memulai berperan sebagai pemuda ditengah gelombang peradaban dengan bernasyid dan bersyair.```

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. Media Belajar Jurnalistik - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger