Ayo Pesan buku Napas napas Taubat
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
kirim Berita tentang Pendidikan/tulisan/artikel/cerita Motivasi/ Pengalaman spiritual ilahiah yang mengispirasi serta kritik, saran donasi. Iklan dan sumbangan anda ke pelajarhariini
via BBM : D184F206
Wa/Telegram: 085278785775
Website : Pelajarhariini.com
email : forpelajarhariini@gmail.com
upgrade aplikasi android pelajarhariini.apk di
via BBM : D184F206
Wa/Telegram: 085278785775
Website : Pelajarhariini.com
email : forpelajarhariini@gmail.com
upgrade aplikasi android pelajarhariini.apk di
https://www.dropbox.com/s/7fcm7j2hw7xf2ig/com.pelajarhariini.apk?dl=0
*****************************
SEKILAS kembali kita memperhatikan nasib pendidikan yang sedang berkembang di Negeri ini, sungguh sangat jauh dari defenisi pendidikan itu sendiri, pendidikan yang tujuannya untuk menjadikan insan yang kamil dalam mengabdikan hidupnya kepada agama, bangsa, dan negara, tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Namun malah wajah pendidikan itu sendiri yang tercoreng nama baiknya. Karena hilangnya feeling of absolut defidence (rasa ketergantungan yang absolut) kepada Allah SWT.
SEKILAS kembali kita memperhatikan nasib pendidikan yang sedang berkembang di Negeri ini, sungguh sangat jauh dari defenisi pendidikan itu sendiri, pendidikan yang tujuannya untuk menjadikan insan yang kamil dalam mengabdikan hidupnya kepada agama, bangsa, dan negara, tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Namun malah wajah pendidikan itu sendiri yang tercoreng nama baiknya. Karena hilangnya feeling of absolut defidence (rasa ketergantungan yang absolut) kepada Allah SWT.
Terkususnya para pesertadidik saat ini benar-benar tenggelam dalam gaya hidup bebas dan glamour. Kecanggihan technologi modern super memudahkan itu ternyata menjerat mereka kepada lembah kebanjiran moral, hingga sulit lagi dibendung arusnya. Akibatnya, lahirlah pemahaman-pemahaman yang menganggap enteng nilai pendidikan islam untuk di terapkan.
Didalam beberapa seminar-seminar Dr. Adian Husaini selalu mengatakan bahwa pokok permasalahan dinegeri ini tidak berhujung sebab kurangnya perhatian yang serius dalam hal pendidikan kita. jika ingin menegakkan kembali peradaban islam maka benahi pendidikan, sebab pendidikan adalah azaz kebangkitan peradaban yang akan mengantarkan manusia menjadi insan kamil, yang dengannya seseorang mengenal Tuhannya, tujuan hidupnya, mengenal dunia dan akhirat.
Maka akan lahirlah kesadaran setiap individu untuk bercita-cita menggapai kehidupan yang paripurna dalam mahligai Taqwa. Dan the end of histroty (akhir dari sejarah) tujuan akhir pendidikan bertumpu pada terealisasinya ketundukan kepada Allah baik dalam tingkat individu, komunitas, maupun manusia secara luas.
Kemudian, yang menjadi pertanyaan berikut adalah bagaimana menanamkan pola pendidkan yang baik, pola pendidikan yang seperti apa? Apakah dengan pergantian kurikulum itu saja cukup? dan apa saja yang menjadi pokok acuannya? Itu adalah sekelumit pertanyaan-pertanyaan yang setidaknya harus kita jawab agar dapat mengantarkan kita keluar citra pendidikan yang sudah sedemikian rapuh ini ke arah nilai-nilai yang berbasis pendidikan islam itu.
Sebelum itu perlu kita ketahui bersama apa itu pendidikan islam, Istilah Studi/pendidikan Islam dalam bahasa Inggris adalah Islamic Studies, dan dalam bahasa Arab adalah Dirasat al-Islamiyah. Ditinjau dari sisi pengertian, Studi Islam secara sederhana dimaknai sebagai “kajian islam”.
Pengertian Studi Islam sebagai kajian islam sesungguhnya memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas kata Islam sendiri memiliki arti dan makna yang jauh lebih kompleks. Kata Islam berasal dari kata Aslama yang bararti patuh dan berserah diri. Kata ini berakar pada kata silm yang berarti selamat, sejahtera, dan damai. Education is life, life is education. (1967 :23) Demikian Rupert C. Lodge menyatakan dalam bukunya PhiIosophy of education.
Hal ini berarti bahwa proses pendidikan berjalan tiada henti seiring dengan berjalannya kehidupan seseorang. Sementara John Dewey juga mempunyai pandangan bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity oflife)
Dalam buku yang berjudul kapita selekta pendidikan Islam karya M. Chabib Thoha bahwa menurut Hasan Langgulung merumuskan tujuan pendidikan Islam dalam suatu istilah untuk mencari fadilah, kurikulum pendidikan Islam berintikan akhlak yang mulia dan mendidik jiwa. Sedangkan yang dimaksud akhlak dan fadilah adalah jika manusia berkelakuan dalam hidupnya sesuai dengan sifat-sifat kemanusiaan yakni kedudukan yang mulia yang diberikan oleh Allah SWT melebihi makhluk yang lain, ia diangkat menjadi kholifah.
Formulasi hakikat pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan begitu saja dari sumber ajaran islam yang utama, yaitu aI-Qur’an dan al-Sunnah, karena keduannya merupakan sumber dan pedoman otentik dalam penggalian khasanah keilmuan apapun. Berpijak dari dua sumber tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang hakikat pendidikan Islam. Oleh karenanya, mencari hakikat pendidikan Islam dapat diawali dengan melihat konsep pendidikan Islam terlebih dahulu. Istilah pendidikan dalam bahasa Arab mempunyai banyak istilah: altarbiyah, al-ta ‘lim, al-ta ‘dib, dan al-riyadhah. Karena masing-masing istilah memiliki perbedaan secara tekstual dan kontekstual, masing-masing mempunyai makna yang berbeda, meski dalam hal tertentu tersebut memiliki kesamaan makna.
Baca Juga :
Cara untuk menerapkan kembali pendidikkan yang baik tentunya bersumberkan wahyu (alqur’an dan sunnah) Allah swt. Wahyu merupakan unsur penting dalam dinamika pendidikan. Kita ketahui bahwa dengan wahyu Rasulullah mampu mencetak generasi-generasi yang beradab, generasi yang tak terkalahkan hingga saat ini, mereka menjadi generasi yang mendapatkan gelar khairul ummah/ khairul kurun. Sudah terlalu banyak tinta emas yang menggoreskan historis tentang kejayaan dimasa mereka, mereka adalah agent of change yang mengguling tikar-tikar kejahilian dan membentangkan sajadah keislaman di negeri padang pasir tersebut.
Oleh karena itu sekarang saatnya kita bangkit dari keterpurukan ini, mari kita kokohkan hati dan jiwa kita dalam mengemban pendidikan ini. Islam hadir menawarkan sebuah solusi, menawarkan kurikulum berbasi Tauhid, kurikulum yang sudah terbukti dan mempunyai kenangan manis dimata sejarah islam maupun dunia pada umumnya, kita tidak bisa mengelak bahwa islam dahulu adalah sumber pengetahuan dan mempunyai ulama-ulama dan para pendidik yang militan dan ulet. Mereka pernah berkuasa hingga menyelimuti eropa yang dahulu masih dalam kegelapan.
perhatian yang serius dalam hal pendidikan kita. jika ingin menegakkan kembali peradaban islam maka benahi pendidikan, sebab pendidikan adalah azaz kebangkitan peradaban yang akan mengantarkan manusia menjadi insan kamil, yang dengannya seseorang mengenal Tuhannya, tujuan hidupnya, mengenal dunia dan akhirat. Maka akan lahirlah kesadaran setiap individu untuk bercita-cita menggapai kehidupan yang paripurna dalam mahligai Taqwa. Dan the end of histroty (akhir dari sejarah) tujuan akhir pendidikan bertumpu pada terealisasinya ketundukan kepada Allah baik dalam tingkat individu, komunitas, maupun manusia secara luas.
Kemudian, yang menjadi pertanyaan berikut adalah bagaimana menanamkan pola pendidkan yang baik, pola pendidikan yang seperti apa? Apakah dengan pergantian kurikulum itu saja tidak cukup?dan apa saja yang menjadi pokok acuannya? Itu adalah sekelumit pertanyaan-pertanyaan yang setidaknya harus kita jawab agar dapat mengantarkan kita keluar citra pendidikan yang sudah sedemikian rapuhnya ini ke arah nilai-nilai yang berbasis pendidikan islam itu.
Sebelum itu perlu kita ketahui bersama apa itu pendidikan islam, Istilah Studi/pendidikan Islam dalam bahasa Inggris adalah Islamic Studies, dan dalam bahasa Arab adalah Dirasat al-Islamiyah. Ditinjau dari sisi pengertian, Studi Islam secara sederhana dimaknai sebagai “kajian islam”. Pengertian Studi Islam sebagai kajian islam sesungguhnya memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas kata Islam sendiri memiliki arti dan makna yang jauh lebih kompleks.
Kata Islam berasal dari kata Aslama yang bararti patuh dan berserah diri. Kata ini berakar pada kata silm yang berarti selamat, sejahtera, dan damai. Education is life, life is education. (1967 :23) Demikian Rupert C. Lodge menyatakan dalam bukunya PhiIosophy of education. Hal ini berarti bahwa proses pendidikan berjalan tiada henti seiring dengan berjalannya kehidupan seseorang. Sementara John Dewey juga mempunyai pandangan bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity oflife).
Sekarang pendidikan sedemikian puruknya, baik itu yang backroundnya islam maupun umum, mengapa yang berbackround islam mengalami hal demikian. Sebab islam adalah rahmatanlil alamin yang harus di amalkan secara kaffah, jangan berislam fivety-fivety, sebab islam jika diamalkan secara parsial maka akibatnya akan tampak dari perilaku dan moral pesertadidik tersebut .
Timbul lagi pertanyaan, mengapa kurikulum yang sudah sekian kali di update tapi tidak juga memberikan warna positif dan memancarkan ruh spiritul perubahan karakter siswa? Salah satunya adalah sistem relegiosnya tidak di jadikan pedoman dasar, jangan sampai kita lebih mengedepankan kecerdasan intelektual di bandingkan spiritual, intelektual memang menghasilkan figur-figur yang bermilitan namun akidah dan keyakinannya akan goyah dan copot jika berhadapan dengan kemaksiatan dan kebanjiran moral yang sudah jadi wabah di negri ini.
Oleh karena itu patutnya kita merespon positive kehadiran pendidikan islam. Dengan pendidkan islam akan memberikan solusi/ jalan keluar dari kebanjiran moral, akan memberikan solusi menuju masa depan yang gemilang, akan memberikan solusi untuk menjadi bangsa indonesia yang bermartabat dan ber-peradaban. Islam is the only solution.
By Eva Fatmah
Sumber: Islampos
By Eva Fatmah
Sumber: Islampos
Posting Komentar